inet.detik.com - "Ini baru akan kita ajukan pada tanggal 16 Januari. Kita diundang DPR, yaitu Komisi I untuk menghitung anggaran ini," ujar Djoko di kantornya, Jalan RM Harsono, Jakarta Selatan, Jumat (5/1/2018).
Di saat yang bersamaan, Djoko mengatakan BSSN akan melakukan koordinasi dengan pihak yang memiliki peran serupa di bidang siber kepunyaan Polri, TNI atau lainnya.
"Sehingga yang kami ajukan betul-betul tepat, bergunan berfungsi. Kami menghindari alat-alat yang dikerjakan oleh instansi lain, itu kami hindarkan. Kita koordinasi betul-betul agar tidak double dengan yang lain," ucapnya.
Ketika ditanya berapa nilai anggaran yang dibutuhkan oleh BSSN, mantan kepala Lembaga Sandi Negara ini menyebutkan nilainya bisa mencapai Rp 2 triliun.
"Ya, mungkin dua atau dua plus (Rp 2 triliun untuk anggaran BSSN)," sebutnya.
Selain membahas anggaran BSSN, Djoko juga tengah merancang struktura organisasi di instansinya. Terlebih, keberadaan badan siber tersebut berdasarkan peleburan dari berbagai instansi, seperti Lembaga Sandi Negara, ID-SIRTII, dan Direktorat Keamanan Informasi Kementerian Kominfo.
"Jangka pendek, kami menyusun struktur organisasi. Kepentingan badan ini utamanya untuk melindungi di area siber di negeri ini. Kami merenca tidak bisa pungkiri, kami perlu banyak SDM. Untuk jangka panjang, BSSN bisa melaksanakan melindungi masyarakat sehingga bisa memenuhi harapan presiden," tuturnya.