Pasar modal Indonesia mencatatkan prestasi gemilang pada pekan yang dimulai dengan peringatan 47 tahun diaktifkannya kembali pasar modal Indonesia. Seremoni pembukaan perdagangan sesi ke-2 di Main Hall PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, 12 Agustus 2024, menandai momen bersejarah yang menunjukkan betapa pentingnya pasar modal dalam perkembangan ekonomi nasional. Seiring dengan peringatan ini, pasar modal Indonesia mencatatkan beberapa pencapaian signifikan, terutama rekor tertinggi baru Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan kapitalisasi pasar yang semakin memperkuat posisinya sebagai pilar ekonomi. 16/08/2024 ~ Kebakaran Hebat Melanda Pasar Kutoarjo, Purworejo: Kronologi, Dampak, dan Respon
Sejarah dan Pencapaian Pasar Modal Indonesia
Pasar modal Indonesia telah melalui perjalanan panjang sejak diaktifkannya kembali pada tahun 1977. Dalam kurun waktu 47 tahun, pasar modal ini mengalami berbagai dinamika yang menguji ketahanan dan kemampuannya dalam mendukung pertumbuhan ekonomi. Berbagai kebijakan dan inovasi yang diterapkan oleh BEI serta para pelaku pasar telah membawa pasar modal Indonesia ke level yang lebih tinggi. Dengan semakin banyaknya perusahaan yang melantai di bursa, serta meningkatnya minat investor domestik maupun asing, pasar modal Indonesia terus menunjukkan performa yang menjanjikan.
Pada Rabu, 14 Agustus 2024, IHSG mencatatkan rekor all-time-high dengan kenaikan 79,4 poin atau 1,08% ke level 7.436,039. Pencapaian ini melampaui rekor sebelumnya pada 14 Maret 2024 sebesar 7.433,315. Ini bukan hanya sekadar angka, tetapi juga cerminan dari optimisme investor terhadap perekonomian Indonesia serta stabilitas politik dan kebijakan ekonomi yang kondusif.
Selain itu, kapitalisasi pasar pada hari yang sama juga mencatatkan rekor baru sebesar Rp12,601 triliun, melampaui rekor sebelumnya pada 12 Juli 2024 yang sebesar Rp12,478 triliun. Kapitalisasi pasar adalah total nilai pasar dari semua saham yang diperdagangkan di bursa, dan peningkatan ini menunjukkan pertumbuhan nilai perusahaan-perusahaan yang terdaftar di BEI.
Pencatatan Obligasi dan Sukuk
Pekan ini juga ditandai dengan pencatatan obligasi dan sukuk oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero). Obligasi Berkelanjutan I Kereta Api Indonesia Tahap II Tahun 2024 dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Kereta Api Indonesia Tahap II Tahun 2024 tercatat pada Senin, 12 Agustus 2024. Obligasi dan sukuk ini masing-masing mendapat peringkat idAAA (Triple A) dan idAAA(sy) (Triple A Syariah) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), dengan Wali Amanat PT Bank Mega Tbk. Peringkat ini mencerminkan keyakinan akan kemampuan PT Kereta Api Indonesia dalam memenuhi kewajiban keuangan, yang menjadi daya tarik tersendiri bagi investor.
Dengan pencatatan tersebut, total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI sepanjang tahun 2024 mencapai 99 emisi dari 61 emiten dengan nilai Rp82,38 triliun. Hingga kini, BEI telah mencatatkan 589 emisi obligasi dan sukuk dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp465,97 triliun dan USD60,12 juta, yang diterbitkan oleh 132 emiten. Ini menunjukkan bahwa pasar modal Indonesia tidak hanya didominasi oleh saham, tetapi juga oleh instrumen pendapatan tetap yang semakin diminati oleh investor.
Peningkatan Transaksi dan Likuiditas
Data perdagangan saham di BEI selama periode 12 hingga 16 Agustus 2024 menunjukkan mayoritas penutupan di zona positif. Rata-rata volume transaksi harian Bursa meningkat sebesar 4,54% menjadi 16,73 miliar lembar saham dari 16,00 miliar lembar saham pada pekan sebelumnya. Peningkatan ini mencerminkan tingginya likuiditas pasar dan minat investor terhadap saham-saham yang diperdagangkan.
Selain itu, rata-rata frekuensi transaksi harian Bursa selama sepekan juga meningkat sebesar 3,53% menjadi 1,02 juta kali transaksi dari 981 ribu kali transaksi pada pekan sebelumnya. Ini menandakan bahwa pasar modal Indonesia semakin aktif dengan banyaknya transaksi yang dilakukan oleh berbagai kalangan investor, baik individu maupun institusi.
Namun, rata-rata nilai transaksi harian Bursa mengalami sedikit penurunan sebesar 3,33% menjadi Rp9,32 triliun dari Rp9,64 triliun pada pekan sebelumnya. Meskipun demikian, penurunan ini tidak mengurangi optimisme investor, yang tercermin dari kenaikan IHSG selama sepekan sebesar 2,41% ke level 7.432,090 dari 7.256,996 pada penutupan pekan sebelumnya.
Penghargaan untuk Bursa Efek Indonesia
Pada Kamis, 15 Agustus 2024, BEI memperoleh penghargaan sebagai Risk & Compliance Champion. Penghargaan ini diberikan oleh Informatica, sebuah perusahaan pengembangan perangkat lunak Amerika, atas upaya BEI dalam melakukan standardisasi praktik manajemen data dan pemanfaatan modern data serta AI governance. Penghargaan ini menunjukkan bahwa BEI tidak hanya fokus pada aspek perdagangan saham, tetapi juga pada manajemen risiko dan kepatuhan yang menjadi landasan penting dalam menjaga integritas pasar modal.
Pengakuan ini juga menggarisbawahi pentingnya teknologi dalam mendukung operasional bursa dan memastikan bahwa BEI tetap berada di garis depan dalam hal manajemen risiko dan kepatuhan. Penghargaan ini menjadi bukti bahwa BEI tidak hanya berfokus pada peningkatan volume dan nilai transaksi, tetapi juga pada penerapan praktik terbaik dalam manajemen risiko, yang pada akhirnya akan meningkatkan kepercayaan investor.
Tren Positif Investasi Asing
Salah satu indikator penting yang menunjukkan kesehatan pasar modal adalah pergerakan investor asing. Selama tahun 2024, investor asing mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp4,37 triliun, dengan nilai beli bersih harian sebesar Rp767,25 miliar pada hari penutupan perdagangan pekan ini. Ini menunjukkan bahwa pasar modal Indonesia masih menjadi pilihan utama bagi investor asing, yang mencari peluang di tengah pertumbuhan ekonomi yang stabil.
Peningkatan partisipasi investor asing ini juga mencerminkan keyakinan mereka terhadap prospek ekonomi Indonesia. Meskipun ada tantangan global seperti ketidakpastian ekonomi dunia dan fluktuasi harga komoditas, investor asing tetap melihat pasar modal Indonesia sebagai tempat yang menarik untuk menginvestasikan dana mereka.
Pasar modal Indonesia telah melalui perjalanan panjang dan penuh tantangan selama 47 tahun terakhir. Pencapaian seperti rekor all-time-high IHSG dan kapitalisasi pasar yang semakin tinggi menunjukkan bahwa pasar modal Indonesia terus berkembang dan menjadi pilar penting dalam perekonomian nasional. Selain itu, pencatatan obligasi dan sukuk, peningkatan transaksi harian, serta pengakuan atas manajemen risiko dan kepatuhan BEI menunjukkan bahwa pasar modal Indonesia tidak hanya kuat dari sisi perdagangan, tetapi juga dari sisi tata kelola.
Ke depan, dengan semakin banyaknya perusahaan yang melantai di bursa, serta meningkatnya minat investor domestik maupun asing, pasar modal Indonesia diharapkan dapat terus tumbuh dan berkontribusi lebih besar lagi terhadap perekonomian nasional. Dengan upaya berkelanjutan dalam meningkatkan likuiditas, memperbaiki tata kelola, serta menjaga kepercayaan investor, pasar modal Indonesia akan terus menjadi tempat yang menarik bagi para investor untuk mencari peluang dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
