Salah satu kunci untuk bisa mendapatkan imbal hasil yang diinginkan dari investasi saham adalah dengan menerapkan strategi investasi yang tepat. Berdasarkan tujuan investasi yang diinginkan, seorang investor atau “hunter” di bursa saham akan merancang strategi yang sesuai dengan dirinya. Dalam dunia investasi saham, ada berbagai tipe investor atau hunter yang memiliki pendekatan berbeda-beda dalam mengejar keuntungan. Mari kita simak lebih lanjut mengenai tipe-tipe hunter di bursa saham ini dan bagaimana mereka dapat meraih imbal hasil yang optimal.
IPO Hunter
Tipe pertama yang akan kita bahas adalah IPO (Initial Public Offering) hunter. IPO hunter adalah investor yang fokus pada pembelian saham perusahaan yang baru saja melantai di bursa saham atau melakukan penawaran saham perdana. Bagi perusahaan, IPO dilakukan untuk mendapatkan tambahan modal guna mendukung pertumbuhan dan pengembangan usaha. Namun, bagi investor, IPO adalah peluang untuk mendapatkan imbal hasil yang signifikan dalam waktu singkat. WIKA Ludes Naik Terbakar di Harga 266 pada Sesi 1: Analisis Pergerakan Saham dan Implikasinya
IPO hunter biasanya membeli saham IPO dengan harapan bahwa harga saham tersebut akan melonjak segera setelah diperdagangkan di bursa. Strategi ini didasarkan pada tren di mana saham-saham IPO sering kali mengalami kenaikan harga yang tajam dalam beberapa hari pertama setelah peluncurannya. Para IPO hunter umumnya tidak menahan saham ini dalam jangka panjang, melainkan menjualnya ketika harga telah meningkat signifikan. Dengan demikian, mereka dapat meraih keuntungan dalam waktu yang relatif singkat.
Namun, strategi ini juga memiliki risiko tinggi. Tidak semua saham IPO mengalami kenaikan harga, dan beberapa bahkan bisa mengalami penurunan setelah peluncuran. Oleh karena itu, IPO hunter perlu melakukan analisis mendalam terhadap prospek perusahaan sebelum memutuskan untuk berinvestasi.
ARA Hunter
Selanjutnya, kita memiliki ARA (Auto Rejection Atas) hunter. ARA hunter adalah investor yang mencari saham-saham yang mengalami kenaikan harga maksimal dalam satu hari perdagangan. Dalam dunia saham, ARA merujuk pada batas maksimum kenaikan harga saham yang ditetapkan oleh bursa. Jika harga suatu saham mencapai batas ini, perdagangan saham tersebut akan dihentikan untuk sementara waktu.
ARA hunter biasanya sudah memegang saham sebelum harga mencapai ARA. Mereka mengandalkan analisis teknikal dan sentimen pasar untuk memprediksi saham-saham mana yang berpotensi mengalami kenaikan harga yang signifikan. Ketika harga saham mendekati ARA, mereka bisa menjual saham tersebut untuk mendapatkan keuntungan dari selisih harga beli dan jual.
Strategi ini juga memerlukan kemampuan analisis yang baik, karena tidak semua saham yang mengalami kenaikan harga akan berakhir dengan keuntungan. Dalam beberapa kasus, harga saham bisa berbalik arah setelah mencapai ARA, yang bisa mengakibatkan kerugian bagi investor.
ARB Hunter
Berbeda dengan ARA hunter, ARB (Auto Rejection Bawah) hunter adalah investor yang mencari saham-saham yang mengalami penurunan harga maksimal dalam satu hari perdagangan. ARB hunter melihat penurunan harga saham sebagai peluang untuk membeli saham dengan harga diskon. Mereka berharap bahwa harga saham tersebut akan pulih dan memberikan capital gain di masa depan.
ARB hunter biasanya memiliki pendekatan yang lebih berorientasi jangka panjang dibandingkan dengan ARA hunter. Mereka membeli saham ketika harganya sedang turun drastis, dengan keyakinan bahwa saham tersebut akan kembali naik seiring dengan membaiknya kondisi perusahaan atau sentimen pasar. Dalam banyak kasus, ARB hunter juga memperhatikan fundamental perusahaan sebelum memutuskan untuk membeli saham.
Strategi ini bisa sangat menguntungkan jika dilakukan dengan tepat, namun juga berisiko tinggi. Tidak semua saham yang mengalami ARB akan pulih, dan beberapa bisa terus menurun. Oleh karena itu, ARB hunter perlu memiliki kemampuan analisis yang baik serta kesabaran untuk menunggu hingga harga saham kembali naik.
Dividen Hunter
Tipe investor berikutnya adalah dividen hunter. Dividen hunter adalah investor yang fokus pada saham-saham yang memberikan dividen atau pembagian keuntungan secara rutin kepada pemegang saham. Dividen biasanya dibagikan oleh perusahaan yang sudah mapan dan memiliki arus kas yang stabil.
Dividen hunter cenderung memilih saham-saham dari perusahaan yang secara konsisten memberikan dividen dalam jumlah yang cukup besar. Mereka melihat dividen sebagai sumber pendapatan pasif yang stabil, yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan finansial tanpa harus menjual saham. Strategi ini sering kali dilakukan oleh investor yang lebih konservatif dan berorientasi jangka panjang.
Keuntungan dari strategi ini adalah stabilitas dan kepastian pendapatan. Namun, dividen hunter juga perlu memperhatikan potensi pertumbuhan saham. Tidak semua saham yang memberikan dividen tinggi akan memiliki potensi pertumbuhan yang baik. Oleh karena itu, dividen hunter sering kali memilih perusahaan yang tidak hanya memberikan dividen tinggi, tetapi juga memiliki prospek pertumbuhan yang solid.
Gap Hunter
Terakhir, kita memiliki gap hunter. Gap hunter adalah investor yang mencari peluang dari pergerakan harga saham yang tiba-tiba dan signifikan, yang menciptakan "gap" pada grafik teknikal. Gap ini bisa terjadi ketika harga saham melonjak atau turun tajam dari harga penutupan sebelumnya.
Gap hunter biasanya beraksi ketika terjadi peristiwa yang signifikan, seperti pengumuman laporan keuangan, berita industri, atau perubahan kebijakan perusahaan yang menyebabkan lonjakan atau penurunan harga saham. Mereka berharap bahwa gap ini akan terus berlanjut dan memberikan keuntungan jika mereka bisa masuk atau keluar pasar pada waktu yang tepat.
Strategi gap hunting memerlukan kecepatan dan ketepatan dalam mengambil keputusan. Gap hunter harus bisa membaca sentimen pasar dan memprediksi apakah gap tersebut akan berlanjut atau berbalik arah. Risiko dari strategi ini adalah volatilitas yang tinggi, yang bisa menyebabkan kerugian besar jika prediksi tidak tepat.
Setiap tipe hunter di bursa saham memiliki strategi dan pendekatan yang berbeda dalam mengejar imbal hasil yang diinginkan. Tidak ada satu strategi yang cocok untuk semua orang, karena setiap investor memiliki tujuan, toleransi risiko, dan preferensi yang berbeda-beda. Oleh karena itu, penting bagi setiap investor untuk mengenali tipe dirinya sendiri dan memilih strategi yang paling sesuai dengan tujuannya.
IPO hunter, ARA hunter, ARB hunter, dividen hunter, dan gap hunter masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Sebagai investor, Anda harus melakukan analisis yang mendalam dan memahami risiko yang terlibat dalam setiap strategi. Dengan begitu, Anda bisa meraih imbal hasil yang optimal sesuai dengan tujuan investasi Anda.